Tujuan mengkaji sirah nabawiyah bukan sekadar untuk mengetahui peristiwa-peristiwa sejarah yang mengungkapkan kisah-kisah dan kasus yang menarik. Karena itu, tidak sepatutnya kita menganggap kajian
Fiqh Sirah Nabawiyah termasuk kajian sejarah, sebagaimana kajian tentang sejarah hidup salah seorang kholifah atau sesuatu periode sejarah yang telah silam.
Tujuan mengkaji Sirah Nabawiyah adalah agar setiap muslim memperoleh gambaran tentang hakikat Islam secara paripurna, yang tercermin di dalam kehidupan Nabi
shollallohu 'alaihi wa sallam, sesudah ia dipahami secara konsepsional sebagai prinsip, kaidah, dan hukum.
Sirah Nabawiyah hanya merupakan upaya aplikatif yang bertujuan untuk memperjelas hakikat Islam secara utuh dalam keteladanannya yang tertinggi, Muhammad
shollallohu 'alaihi wa sallam.
Bila kita rinci, hal tersebut dapat dibatasi dalam beberapa sasaran sebagai
berikut ini.
- Memahami pribadi kenabian Rosululloh shollallohu 'alaihi wa sallam
melalui celah-celah kehidupan dan kondisi-kondisi yang pernah dihadapinya untuk
menegaskan bahwa Rosululloh bukan hanya seorang yang terkenal genial di antara
kaumnya, melainkan sebelum itu beliau adalah seorang Rosul yang didukung oleh
Allah dengan wahyu dan taufik dari-Nya
- Agar manusia mendapatkan gambaran al-Matsal al-A'la menyangkut seluruh
aspek kehidupan yang utama untuk dijadikan undang-undang dan pedoman kehidupan.
Tidak diragukan lagi, betapapun manusia mencari matsal a'la (tipe ideal)
mengenai salah satu aspek kehidupan, dia pasti akan mendapatkan di dalam
kehidupan Rosululloh shollallohu 'alaihi wa sallam secara jelas dan
paripurna. Karena itu, Allah menjadikannya qudwah bagi seluruh manusia.
Firman Allah:
"Sesungguhnya, telah ada pada diri Rosululloh itu suri tauladan yang baik
bagimu ..." (al-Ahzab[33]: 21)
- Agar manusia mendapatkan, dalam mengkaji sirah Rosululloh ini, sesuatu
yang dapat membantunya untuk memahami Kitab Allah dan semangat tujuannya. Hal
ini karena banyak ayat al-Quran yang baru bisa ditafsirkan dan dijelaskan
maksudnya melalui peristiwa-peristiwa yang pernah dihadapi Rosululloh
shollallohu 'alaihi wa sallam dan disikapinya.
- Melalui kajian sirah Rosululloh shollallohu 'alaihi wa sallam ini,
seorang Muslim dapat mengumpulkan sekian banyak tsaqofah dan pengetahuan Islam
yang benar, baik menyangkut aqidah, hukum maupun akhlak. Hal ini karena tak
diragukan lagi bahwa kehidupan Rosululloh shollallohu 'alaihi wa sallam
merupakan gambaran yang konkret dari sejumlah prinsip dan hukum Islam.
- Agar setiap pembina dan da'i Islam memiliki contoh hidup menyangkut cara-cara
pembinaan dan dakwah. Rosululloh shollallohu 'alaihi wa sallam adalah seorang
da'i, pemberi nasihat, dan pembina yang baik, yang tidak segan-segan mencari
cara-cara pembinaan dan pendidikan terbaik selama beberapa periode dakwahnya.
Di antara hal terpenting yang menjadikan sirah Rosululloh cukup memenuhi semua
sasaran ini ialah bahwa seluruh kehidupan beliau mencakup seluruh aspek sosial
dan kemanusiaan yang ada pada manusia, baik sebagai pribadi maupun anggota
masyarakat yang aktif.
kehidupan Rosululloh memberikan kepada kita contoh-contoh yang baik, baik
sebagai pemuda Islam yang lurus perilakunya serta terpercaya di antara kaum dan
juga kerabatnya maupun sebagai da'i kepada Allah dengan hikmah dan nasihat yang
baik, yang mengerahkan segala kemampuan untuk menyampaikan risalahnya. Juga
sebagai kepala negara yang mengatur segala urusan dengan cerdas dan bijaksana,
sebagai suami teladan dan seorang ayah yang penuh kasih sayang, sebagai panglima
perang yang mahir, sebagai negarawan yang pandai dan jujur, dan sebagai Muslim
secara keseluruhan (kaffah) yang dapat melakukan secara imbang antara kewajiban
beribadah kepada Allah dan bergaul dengan keluarga dan sahabatnya dengan baik.
jadi, kajian sirah Nabawiyyah tidak lain hanya menampakkan aspek-aspek
kemanusiaan ini secara keseluruhan, yang tercermin dalam suri teladan yang
paling sempurna dan terbaik.